'Catatan Kontemplasi'

Sajak yang Terlahir Kembali


matamu yang dulu berapi,
kini kutatapi tak ubahnya hanya arang
dadamu yang dulu membusung,
kini tinggal bagai capung
suaramu yang dulu membahana,
seakan tersisa tenggelam belantara
muramnya fikirmu terhadap uang
oh, nyana sekali sahabat,
jika ku ingat betapa kau dulu
kini tinggal cerita

Ipay, 4 April 2010



Kutemukan Diriku dalam Sebuah SMS

kawan,
ijinkan kulepas lagi pena yang terbujur dalam sangkar
biarkan tinta hitam ku kembali mengalir deras
membanjiri semua wacana yang sangat memuakkan ini
membawa kembali semua manifestasi
untuk mengomentari sebuah makna

setelah kuterima kembali pesanmu, kawan
kutatapi terus kerdilnya jejak yang baru saja kulalui
tapi api itu masih ada dalam mataku
bahana pun masih bersemayam dalam suaraku
tapi muram itu sama sekali tak pernah tersimpan

syair ku pun terlahir kembali
menyusu pada ibu pertiwi
yang mengusik nurani





Jakarta, 23 Januari 2017

Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk "Sajak yang Terlahir Kembali"

Back To Top