'Catatan Kontemplasi'

Puisi for Serambi Mekah

 Ummul Puisi-ku
            -untuk Aceh yang dirundung duka

Siapa yang memiliki gelombang besar itu
Kalau bukan Zat yang lebih besar
Serambi Mekah…luluh lantak
Di mana perahu Nuh berlayar?
Hari itu air menjadi lebih kejam dari api
Gelombang air itu bersenjata bongkahan-bongkahan kayu
Siapa yang dapat melukai air?

Puluhan ribu nyawa digenggam air yang kejam
Puluhan ribu nyawa disiram duka yang dalam
Indonesiaku digenangi airmata
Bau menyengat mulai menyayat
Tubuh-tubuh itu terus mengalir deras
Dan dalam satu lubang mereka bersemayam

Mataku terpahat, hatiku tertikam ratap
Sukmaku menyatu, memeluk kepiluan yang dalam
Ya Jabbar…
Engkau lebih tahu dan maha tahu
Engkau syahidkan mereka semua
Yang mungkin sudah lelah menatap dunia
Sedang aku hanya mampu menelan nestapa

Tapi,  kulihat rumahMu tetap berdiri kokoh
Di antara puing-puing kepiluan
Di antara reruntuhan jerit tangis
Di antara sisa-sisa harapan
Di antara serpihan-serpihan doa
Di antara…jiwa-jiwa yang tenggelam

Getaran itu mengalirkan gelombang airmata
Goncangan itu membuat duka kian pasang
Lidah ombak itu menjilat habis harapan
Menyapu puluhan ribu kehidupan
            Saudaraku !?!

Apakah azab…
    ataukah kehendak…?

Jakarta, 29 Desember 2004

Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk "Puisi for Serambi Mekah"

Back To Top